Monday, December 24, 2018

Pemilihan (IF ELSE)

Pada bagian ini kita akan memperlajari mengenai pemilihan dalam pemrograman. Pemilihan ini dalam logika matematika adalah jika maka. Dengan kata lain suatu proses akan dilakukan apabila suatu kondisi tertentu dipenuhi. Kondisi tersebut akan dieksekusi ketika mendapatkan keluaran “true” atau “benar”. Jadi ketika kita ingin menjalankan program tersebut kita harus memenuhi persyaratan yang diberikan. Untuk lebih memahami bagaimana pemilihan ini bekerja mari simak contoh berikut.

“Jika Andi mempunyai dua permen maka Andi harus memeberikan satu kepada Anton.” Jadi pertanyaannya berapa buah permen yang dimiliki Andi? Jika Andi hanya memiliki 1 permen maka Andi tidak harus memeberikan permen tersebut. Dan Andi memilki 2 permen sehingga Andi akan memberikan satu permen kepada Anton.

Untuk membuatnya dalam notasi algoritma berbentuk flowchart dan pseudo-code seperti ini.

1.     Flowchart

Untuk pembuatan flowchart bentuk flowchart untuk pemilihan ini adalah diamond.

Flowchart pemilhan untuk contoh kasus di atas adalah sebagai berikut.





2.      Pseudo-Code

Berikut adalah contoh pseudo-code untuk contoh kasus diatas.



Algoritma

Jika Andi = 2 maka
Andi memberikan Anton 1.
tetapi jika tidak maka
Andi tidak memberikan apapun pada Anton.



Jika kita ingin menambah suatu prasyarat maka tinggal menambahkan “else if” dan berikan persyaratan baru. Atau dapat menambahkan “else” untuk proses yang akan dijalankan ketika persyaratan tidak dipenuhi. Else artinya “kalua tidak”. Struktur penggunaannya sebagai berikut.

If kondisi then
      aksi 1
else  
      aksi 2

Di atas adalah contoh penggunaan pemilhan dengan 2 kondisi. Yaitu kondisi terpenuhi dan kondisi tidak terpenuhi. Ketika kondisi terpenuhi maka proses yang akan dijalankan adalah aksi 1. Sedangkan apalbila kondisi tidak terpenuhi maka proses yang akan dijalankan adalah aksi 2. Untuk membuat lebih dari dua aksi kita menggunakan “else if” berikut struktur penggunaannya.

If kondisi 1 then
      aksi 1
else if kondisi 2 then
      aksi 2
else
      aksi 3

Pada struktur di atas ketika kondisi 1 terpenuhi maka aksi satu akan dijalankan atau di proses. Sedangkan jika kondisi 2 yang terpenuhi maka aksi 2 akan dijalankan. Apabila kondisi 1 dan kondisi 2 tidak terpenuhi maka aksi 3 yang akan dijalankan atau diproses. Untuk menambahkan aksi dalam struktur ini tinggal menambahkan “else if kondisi n then, aksi n” seperti contoh diatas.

Untuk penggunaan kondisi pemilihan ini kita harus berhati-hati apalagi ketika kita melakukan banyak pemilihan atau banyaknya kondisi yang akan di coba. Terkadang kondisi yang kita buat dapat terpenuhi oleh kondisi lainnya. Dalam penentuan kondisi ini operator perbandingan yang digunakan. Operator pembanding ini akan menghasilkan nilai benar atau salah sehingga dapat digunakan untuk kondisi. Berikut operator yang digunakan beserta keterangannya.

== : “sama dengan” kondisi ini akan bernilai benar apabila yang dibandingkan memiliki nilai yang sama.

!= : “tidak sama dengan”  kondisi ini akan bernilai benar apabila yang dibandingkan memiliki nilai yang berbeda.

> : “lebih besar” kondisi ini akan bernilai benar apabila yang dibandingkan memiliki nilai lebih besar.

=> : “sama dengan lebih besar ” kondisi ini akan bernilai benar apabila yang dibandingkan memiliki nilai sama atau lebih besar.

< : “lebih kecil” kondisi ini akan bernilai benar apabila yang dibandingkan memiliki nilai lebih kecil.



=< : “sama dengan lebih besar ” kondisi ini akan bernilai benar apabila yang dibandingkan memiliki nilai sama atau lebih kecil.

No comments:

Post a Comment