Tuesday, March 10, 2020

Penjelasan Dasar Segitiga Exposure

Fotografi merupakan proses pengambilan cahaya. sehingga faktor terpenting dalam fotografi adalah cahaya. Sehingga kita harus benar-benar memperhatikan hal itu. dengan tidak adanya cahaya tidak ada pula gambar yang dapat ditampilkan atau di ambil.



cahaya yang diambil oleh kamera akan disesuaikan dari kondisi cahaya yang ada. Namun  pada kamera berbeda dengan mata kita yang dapat melihat dalam kondisi sedikit cahaya. Akan tetapi secara prinsip hal tersebut sama. Namun mata kita yang merupakan ciptaan Tuhan dapat dengan mudah menyesuaikan pada kondisi cahaya yang ada.

perbedaan tersbut dapat kita coba pada kamera kita, jika kita menggunakan settingan yang sama pada saat gelap ataupun dalam kondisi sangat terang akan berdampak pada salah satu foto. Apabila gambar pas pada saat kondisi sangat terang. maka ketika kita memotret dalam kondisi gelap, gambar akan menjadi hitam.
faktor yang berpengaruh pada terang gelapnya sebuah foto dalam kamera ada 3, yaitu.

1. f/ stop (bukaan pada lensa)

f stop atau bukaan lensa adalah salah satu faktor penentu terang gelapnya hasil foto kita. namun pada nilai f/ ini berkebalikan dengan kondisi sebenanya. Yaitu apabila nilai f/ kecil maka Bukaan pada Lensa itu sangat besar(luas) sehingga dapat menerima lebih banyak. Apabila f/ besar bukaan malah menjadi kecil sehingga cahaya yang masuk menjadi lebih banyak. tentu saja pengaruh f/ ini tidak hanya pada exposure. namun akan di jelaskan pada judul lain di blog ini.
Apabila kita ibaratkan bukaan ini dengan lubang pada ember berisi air. Dengan kondisi lubang air yang kecil maka air yang mengalir lebih sedikit. Sedangkan, untuk ember yang memiliki lubang besar maka air yang mengalirpun semakin besar. Pada prinsip kamera yang menangkap cahaya sehingga pada bukaan lensa besar nilai f/ kecil misal f/1.8 maka cahaya yang di tangkap akan lebih banyak seperti ember yang memiliki lubah besar yang mengalirkan air dengan banyak.

2. Shutter Speed (waktu pengambilan gambar)

Shutter Speed atau lamanya pengambilan gambar akan memengaruhi kualitas gambar. semakin cepat shutternya semakin gelap juga gambar yang dihasilkan. Shutter speed pada kamera terbaru saat ini memiliki speed 1/8000. Sedangkan untuk shutter speed paling lambat adalah 30s. Akan tetapi ada satu brand yang dapat melakukan pemotretan selama 900s (15 menit). Untuk pengaruh dari Shutter speed akan kita bahas pada judul lainnya. Saat ini kita hanya akan membahas pengaruhnya pada tingkat kecerahan foto.

Apabila kita ibaratkan kembali dengan ember yang berisi air. Dengan adanya lubang yang telah kita bahas sebelumnya dikombinasikan dengan shutter speed. Maka pada shutter speed tersebut merupakan tutup pada lubang tadi. Apabila lubang di ember tadi dibuka sebentar maka air yang keluar juga akan sedikit. Apabila lubang ember dibuka lebih lama maka air yang keluar pun akan lebih banyak. Ya, pada kamera itu adalah seberapa banyak cahaya yang di ambil. Maka, semakin lama shutter di buka semakin banyak pula cahaya yang masuk. Apabila lubang pada ember kecil akan tetapi lubang tersebut lama terbuka maka airnya tetap akan banyak yang keluar.

3. ISO (Sensitifitas Kamera Terhadap Cahaya)

ISO atau sensitifitas kamera terhadap cahaya, adalah kemampuan kamera untuk menaikkan kepekaan kamera terhadap cahaya. ISO ini lebih berhubungan dengan sensor. Untuk Nilai ISO sendiri berbeda-beda setiap jenis kamera. untuk ISO terendah pada Pro Kamera bisa mencapai nilai 50. untuk ISO pada kamera standar berada pada Nilai 100. sedangkan untuk maksimal nilai ISO sangat beragam, mulai dari 256000, 640000, 1240000 dst.

Apabila diibaratkan pada ember berisi air kembali. Untuk ISO ini sedikit berbeda. untuk f/ stop atau bukaan lensa dan Shutter Speed, yaitu seberapa banyak ember mengeluarkan air. Untuk ISO adalah memengaruhi kepadatan air pada ember penampang, misalnya air yang pada ember berlubang tersebut kita tampung pada ember lain. Agar airnya cepat penuh, maka diberikan sesuatu seperti pasir atau apapun itu. Untuk efek ISO pada hasil foto akan kita bahas juga pada bagian lainnya.

Jadi seperti itulah pengaruh segitiga exposure pada hasil foto kita. Untuk mengetahui hasil setting kita sudah berada pada exposure yang tepat dapat kita lihat pada bagian metering. atau garis penunjuk yang biasanya ada pada layar kamera. tentu saja hasilnya tidak 100% perfect. namun kita bisa memberikan pengukuran di bawah titik 0. atau dengan istilah foto under expose atau di atasnya yang biasa di sebut over expose. Namun apabila terlalu jauh dari nilai 0 hasil gambar akan menjadi terlalu gelap atau terlalu terang. Intinya apabila kita ingin ahli dalam fotografi maka kita harus sering mencoba dan sering melakukan pemotretan. Selain membiasakan kita pada settingan kamera, juga dapat mempertajam kita pada kondisi sekitar untuk mendapatkan hasil foto yang bagus.
Terimakasih sudah berkunjugn dan Share jika bermanfaat.

No comments:

Post a Comment